Minggu, 28 November 2010

"Mas, tau ga? Mas manis banget."

Sebagai orang yang kuliah di luar kota, naik pesawat bukan hal yang asing buat saya. Kalau saya pulang ke Banjarmasin saya pasti naik pesawat, begitu juga perginya. Bukannya saya sombong, tapi postingan saya kali ini memang berhubungan dengan pesawat dan bandara. Saya pengen cerita satu dari banyak pengalaman bodoh dan aneh yang pernah saya lakukan di dunia yang fana ini (beuh..).
Cerita ini berawal saat saya akan berangkat ke Yogyakarta dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, karena boardingnya masih lama, jadi saya makan dulu di sebuah Rumah Makan di bandara. Nah, disinilah takdir kami dimulai (hiperbola banget ya), saya liat ada mas-mas (karena ga tau namanya jadi saya panggil  mas ganteng aja), masnya itu mukanya mas-mas banget, kalau boleh saya bilang muka mas ganteng itu perpaduan antara Irgi Ahmad Fahrezi sama Prabu Revolusi (gimana? bisa dibayangkan). Waktu saya lihat dia, saya udah mikir "wah, masnya manis eh, kira-kira mau kemana ya?" dan selanjutnya ga sengaja saya ketemu lagi sama dia di pintu masuk pertama pemeriksaan sebelum check in, trus saya mikir lagi (mikir mulu ya?) "eh, ketemu lagi" sambil senyum-senyum ga jelas. Kemudian saat kita mau check in kita ketemu lagi, dan saya baru nyadar kalau kita itu bakal satu pesawat dan satu tujuan!! *pasangmukahisteris*, nah saya mikir lagi (alhamdulillah masih bisa mikir :D) "waduh, sama lagi.. jodoh apa ya? hahaha" . setelah itu kita naik ke ruang tunggu dan saat bayar apalah itu ga tau namanya kita juga ketemu *wink*. Waktu kita di ruang tunggu keberangkatan, kita duduknya deketan gitu deeh, terus dia senyum kepada saya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Cuma gitu doang dia udah sukses bikin hati saya berbunga-bunga. *hidungkembangkempis*, ga kebayang kalau saat itu dia ngajak saya ngomong.
Ga berapa lama kita duduk, kedengeran suara mbak-mbak yang kasih tahu pesawat yang akan saya naikin udah saatnya untuk boarding, naah disitu saya mau ga mau bareng deh sama mas ganteng *matameremmelek*, waktu itu saya sangat berharap kalau kita bakalan duduk deketan atau malah tempat duduk kita satu baris, tapiii.. ternyata kali ini kita ga jodoh, dia duduknya agak dibelakang saya. tapi yaa sudahlah.. Ketika saya udah duduk, saya lihat ke belakang, waktu itu mas ganteng juga udah mau duduk, tapi tiba-tiba mata kami berserobok dan dia senyum lagi sama saya *pasangsenyumpalingmanis*, waktu itu rasanya dunia ini berhenti berputar dan semua mata tertuju pada kami berdua (sumpah, ini kata-kata terlebay yang pernah saya tulis). 
Hampir satu jam lebih di dalam pesawat saat itu juga pantat saya terasa penat banget, akhirnya pesawat landing di bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dengan mulus. Alhamdulillaah, karena buat saya proses pesawat take off dan landing adalah saat-saat yang lumayan bikin menegangkan. Waktu saya turun dari pesawat saya bareng lagi sama mas ganteng, dan percaya ga percaya saya masih suka senyum-senyum ga jelas. Masuk ke ruang kedatangan, saya ga langsung keluar dan cari taksi, karena saya mesti ambil barang di bagasi dulu. Waktu nunggu barang saya lewat konveyor portable, saya ga nyadar ternyata mas ganteng ada di sebelah saya, ga berapa lama barang saya lewat, setelah saya ambil saya mau menuju pintu keluar, tapi ga tau dorongan apa yang bikin saya melakukan hal bodoh, mau tahu kenapa saya bilang itu bodoh?? karena saat itu saya balik badan dan nyamperin mas ganteng tadi terus bilang "Mas, tau ga? Mas manis banget", Tahu ga respon yang saya dapet dari mas ganteng itu? dia cuma diem dan bengong. Setelah melakukan hal itu dengan santai saya balik badan dan nyengir selebar-lebarnya. Kebodohan saya yang kedua, saya ga menyadari  kebodohan yang saya lakukan sampe saya nutup pintu taksi. 
Mungkin cerita saya ini terdengar bodoh dan aneh, tapi buat saya itu adalah kebodohan yang selalu bikin saya ketawa dan malu sendiri saat mengingatnya. Saya sama sekali ga kepikiran kalau suatu hari kita akan ketemu lagi dan saya akan malu setengah mati karena pernah bilang gitu ke dia, atau saya ga pernah mikir apakah mas itu udah punya pacar atau malah udah punya istri dan anak. Setelah kejadian itu saya hanya menyadari, yang saya pikirkan saat itu adalah saya kagum sama dia, dan saya ga tahu apakan nantinya takdir akan mempertemukan kami lagi dalam situasi dan tempat yang berbeda? but, I hope not karena ga kebayang gimana malunya saya!
Hal yang saya lakukan itu sangat spontan dan diluar akal sehat, tapi setelah bilang gitu sejujurnya ada perasaan lega :D, karena saya bisa jujur sama mas ganteng. Walaupun ga kebayang dan ga kepikir setelah saya bilang gitu apa yang dia pikirkan tentang saya dan gimana GR nya dia saat ada cewek yang ga dia kenal bisa bilang gitu ke dia, langsung! tanpa sensor! hahaha. Walaupun itu saya anggap lucu, tetep aja ada unsur memalukan di dalamnya, saya benar-benar merasa malu setelah berada di dalam taksi, hal sadar kalau hal itu ga penting untuk diucapkan (ga penting banget). 
Saya tahu, cerita ini lebih banyak malunya daripada bangganya, karena emang ga ada yang bisa dibanggain hahaha tapi saya bawa enjoy aja. Teman dan sodara yang pernah saya ceritain tentang hal ini juga cuma bisa geleng-geleng dan bilang "ya Allaah ajengg, kamu ga penting banget deeh" dan ketawa getir *loh*.
Hmm, diatara kamu yang khilaf baca posting ini ada ga yang pernah memiliki pengalaman kayak saya?? kalau ada saya akan sangat bersyukur, berarti ga cuma saya yang pernah melakukan hal yang katanya bodoh ini  :P

Sabtu, 27 November 2010

Review Buku "LET GO"



       Kali ini saya pengen posting tentang buku yang baru selesai saya baca, buat kamu yang suka baca novel, ga ada salahnya jadiin buku ini sebagai koleksi novel selanjutnya. Jujur awalnya saya iseng beli  buku ini, karena saya pikir covernya lucu dan synopsis di belakang buku ini juga oke, karena semua buku di rak itu dibungkus plastik jadi akhirnya saya langsung beli aja (soalnya ga  bisa liat-liat isinya dulu hehe).
           Disini saya agak menceritakan tentang garis besar cerita novelnya, tapi jangan Cuma liat postingan saya ya, karena baca bukunya akan lebih seru daripada yang saya certain disini. Insya Allah saya ga salah rekomendasiin buku ini deh.
        Membaca novel Let Go karangan Windhy Puspita Dewi mengantarkan saya kembali pada masa-masa SMA. Saat duduk di kelas X (red:10)adalah masa transisi dari SMP ke SMA, tanpa disadari memberikan pengaruh bagi pergaulan remaja pada saat itu.  Walaupun sejujurnya masa SMA yang diceritakan di Novel tersebut lebih indah dibandingkan masa SMA yang saya alami, namun saya seperti terhanyut dalam kisah dan merasa menjadi salah satu dari tokoh-tokoh yang diceritakan di dalamnya.
Dikisahkan seorang anak laki-laki yang bernama Caraka Pamungkas, menurut saya adalah orang yang cuek, santai, tidak mengenal perbedaan (kecuali perbedaan antara laki-laki dan perempuan), berpikir simple dan bukan orang yang berambisi, menikmati dan menjalani kehidupan dengan bangga menjadi diri sendiri. Walaupun tidak sedikit orang disekitarnya yang mengatakan dia bodoh.
            Mengenal tokoh lain yang bernama Nathan, teman sekelas Caraka. Anak berkacamata yang pendiam dan terkesan sadis ketika menolak cewek yang menyatakan cinta padanya. Nathan adalah anak yang jenius, tampan, dan tajir. Selalu memandang hidup dengan simple dan meyakinkan diri untuk tidak pernah takut dengan kematian. Remaja yang memiliki kelebihan di semua bidang, khususnya bidang akademik.
Nadya, perempuan yang cantik, tegas dan serba bisa selalu terlihat sempurna di mata Caraka dan teman-teman di sekolah. Kecerdasan yang diturunkan dari ayah dan ibunya yang berprofesi sebagai seorang dokter membuat gadis ini tekun dan sangat bertanggung jawab dengan apa yang dia kerjakan.  Sejak mengenal Caraka, Nadya seperti bisa berbagi pikiran dan pendapat tentang hobby dan kesukaan yang sama di bidang music klasik, buku, dan film. Hal itu pula yang membuatnya jatuh hati pada Caraka.
Sarah, seorang gadis manis pendiam yang cerdas adalah ketua majalah dinding Veritas. Sifatnya yang pendiam dan terlalu baik  membuatnya sering dimanfaatkan oleh teman-teman disekitarnya. Caraka adalah orang yang bisa mengubah pendiriannya untuk berani berkata “TIDAK”. Caraka pulalah orang pertama yang bisa merebut hatinya, sekaligus sebagai orang pertama yang mematahkannya.
            Tokoh-tokoh yang ditampilkan di novel ini memiliki karakter yang kuat dan inspiratif. Terdiri dari orang- orang dengan latar belakang dan sifat berbeda yang disatukan dalam sebuah tim mading sekolah. Caraka yang dikenal sebagai anak bandel yang tidak asing mendengar kata “skors” sejak ia masih duduk di bangku SMP terpaksa harus menjadi salah satu anggota tim mading sekolah sebagai hukuman karena kesalahan yang dilakukannya.
Bahasa yang digunakan oleh penulis tidak menggunakan bahasa gaul yang biasa dipakai untuk novel-novel remaja yang berlatar belakang kota besar. Dialog tokoh dalam buku ini juga ringan dan dikemas dalam kelucuan yang simple dan ringan, tidak jarang saya tertawa sendiri saat membaca buku ini. Namun, banyak sisi edukasi yang juga ditampilkan oleh penulis. Salah satunya adalah saat Raka menceritakan tentang empu-empu saat pelajaran sejarah. Buat saya itu menarik.
            Kegemaran tokoh-tokoh sentral untuk membaca buku-buku yang tidak biasa  dan notabene  jarang dibaca oleh anak remaja juga menjadi daya tarik tersendiri. Selera music dan film-filmnya juga oke, malah ada beberapa film yang belum pernah saya dengar sebelumnya. saya sebagai pembaca juga tertarik untuk mengetahui film yang dibicarakan di novel tersebut.Alur ceritanya juga menarik dan tidak membosankan, walaupun ujungnya tapi saya bisa menikmati alur ceritanya. Namun, menurut saya hal itu juga yang menjadi kekurangan dari buku itu. Ketika mengetahui penyakit yang diderita oleh Nathan, saya sebagai pembaca sudah bisa menebak dan mengetahui bahwa tokoh Nathan dalam novel ini pasti berakhir menyedihkan.
            Cerita yang ditampilkan sangat inspiratif dan menggambarkan sebuah persahabatan yang berawal dari sebuah ketidaksengajaan tokohnya. Kesetiaan sebuah persahabatan itu dibuktikan saat Raka masih bermasalah dengan masa lalu bersama ayahnya, Nathanlah yang menyadarkan Raka untuk melupakan “kesalahan” ayahnya, dan sebaliknya saat Nathan menderita dengan penyakitnya dan memilih untuk berdiam diri dan menolak untuk dioperasi, Raka memberikan semangatnya untuk Nathan agar mau berusaha dan bersedia untuk dioperasi, walaupun pada akhirnya mereka tidak bisa mengalah pada takdir.       
            Buku ini wajib dibaca buat kamu yang mau tahu arti sebuah persahabatan. Didalamnya diceritakan tentang indahnya masa-masa SMA yang diselingi dengan masalah pelajaran, percintaan, dan pastinya persahabatan. Pembaca bisa mengambil hal-hal positif dari tokoh Raka dan teman-temannya. kayak selogan bukunya "setiap cerita punya ruang sendiri di dalam hati" (itu selogan kan namanya? hehe) Selamat membaca..



_salam ngoceh_


Minggu, 21 November 2010

Kata Abang Saya...

Hey, pernah suatu hari saya merasakan masalah hati yang dalem banget (lebay). Saat itu saya merasa sedang mengalami krisis percaya diri. Saya merasa tidak bersyukur dengan apa yang saya miliki, saya juga berpikiran bahwa saya terlihat sangat butuk diantara teman-teman saya yang lain dan saya adalah orang yang tidak berbakat dan tidak memiliki kelebihan apapun, kecuali kelebihan berat badan :)
Saya selalu negatif thinking dengan diri saya, bahkan dengan orang-orang di sekitar, saya merasa kecil diantara teman-teman saya (walaupun sebenarnya badan saya paling besar :D). Saya selalu tidak merasa nyaman dalam keadaan apapun. Intinya saya berpikir kalau tuhan selalu tidak adil terhadap saya.
Akhirnya, pada suatu hari dalam keadaan  gundah gulana (ehm) saya online YM dan ketemu dengan saudara sepupu saya, tumben banget dia online, biasanya kita jarang ketemu di dunia maya. Namanya Bang Akym, saya ga tau dorongan apa yang membuat saya cerita dan curhat sama dia, saat itu saya cuma ingin cerita, karena saya lelah dengan pikiran saya sendiri, saya hanya ingin berbagi beban, kali aja setelah cerita hati saya bisa plong.
Guys, inilah kata-kata dia yang saya copy paste dari chatting kami :

Kalau bulan bisa terang, kenapa hati bisa tenang, kalau mentari bisa cerah, kenapa senyum ga bisa ceria?
just keep your smile my sweet young sister! (me? sweet? :P)
Terduduk, termenung, meneteskan air mata, tadahkan tangan dan berdoa, pelajari masalah, ditata satu persatu. Mulai dari yang paling mudah dirasa. Selesaikan dengan tenang, Insya Allah, jangan beranggapan akan terselesaikan dengan sempurna, dengan baik saja, karena kita bukan penentu.
Abang bukan yang paling tahu tentang hal ini dan itu, tapi Insya Allah, kan kita saling memberi yang baik hingga yang terbaik buat sesama kita. Segala sesuatu pada kita adanya di diri kita, bukan di orang lain. Ketika melihat tentang diri kita, kita mengingat dari siapa kita. Berdoa, bukan berarti sekedar meminta, tapi bagi abang, doa adalah kekuatan hati.
Jadi, perlahan mulai dari hal apa yang ajeng ingin lakukan dulu, untuk menimbulkan percaya diri, yang paliing ringan aja. Nah, setelah terlatih, baru.. teruskan. Tapi inget, kontrol diri, karena syetan bukan hanya di luar diri manusia, tapi juga didalam diri manusia, artinya jaga sikap dan hadirkan kenyamanan dengan teman-teman.
Alhamdulillah abang mengatakan apa yang abang lakukan, Abang rasakan, berat memang, tapi Insya Allah Abang hanya yakin aku adalah aku, bukan orang lain, tapi aku bukan harus menganggap aku yang segalanya, karena Dia yang punya aku.

Guys, saya ga nyangka jawaban dari abang saya ditulis dengan kata-kata yang puitis tapi tidak menggurui. Saya ga tau abang saya ngutip kata-kata darimana atau mungkin itu kata-katanya sendiri, tapi saat saya baca apa yang dia bilang, saya merasa jadi orang yang paling malang sedunia, orang paling ga bersyukur di planet ini. Ga bersyukur dengan kenikmatan yang diberikan Tuhan sama saya, ga percaya dan ga yakin sama kemampuan diri saya dan satu hal yang sangat saya sesali dari diri saya adalah kebencian saya sama Tuhan.
Awalnya saya ga kepikiran untuk menceritakan hal ini dan diposting ke blo, tapi disini saya cuma pengen sharring sama kamu yang tiba-tiba khilaf buka blog saya. Mungkin kamu pernah berada di posisi saya saat itu. Krisis percaya diri, biasanya dialami saya kita yang baru beranjak dewasa dan kalau bahasa sekarangnya ababil alias ABG labil. Tapi buat kamu yang jalannya mulus-mulus aja dan ga pernah merasakan krisis kayak gini, kayaknya kamu memang harus lebih bersyukur deh.
Krisis kayak gini mungkin ga hanya terjadi sama kamu, jangan pernah merasa jadi orang aneh. Bukan hal yang ga mungkin orang paling populer di sekitar kamu juga pernah mengalaminya. Anggap saja hal ini sebagai sesuatu yang wajar dan merupakan proses dari pendewasaan diri, tapi jangan lupa untuk bangkit dan jangan stuck di keadaan ini.
Guys, manusia itu memang ga ada yang sempurna, banyak lupanya. Saat kita melakukan sebuah kesalahan, kadang bukannya kita tidak tahu. Bukannya kita tidak paha,, tapi kadang kita hanya perlu diingatkan. Saat kamu sudah menyadari kesalahan yang pernah kamu lakukan, itulah yang dinamakan kedewasaan.

( ga ada niat untuk berbangga diri, hanya berniat untuk berbagi)


_salam ngoceh_


Minggu, 14 November 2010

Cinta Monyet-Monyetan Part 1

Banyak yang bahagia karena cinta, tapi banyak juga yang menderita karena cinta. Tidak sedikit orang memilih bunuh diri karena cintanya di tolak, buktinya masih sering kasus seperti ini menjadi topik hangat berita kriminal di televisi. Kalau ada tulisan yang berbicara tentang cinta memang terkesan “basi”. Banyak pujangga yang belum bisa mendefinisikan makna cinta yang sesungguhnya, karena kadang apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang dirasakan, sekarang malah saya yang bicara seperti pujangga. 
Ada yang mengatakan kalau kamu siap untuk mencintai, siapkan dirimu untuk sakit hati. Saya rasa ada benarnya juga, tapi sejujurnya saya bicara begini bukan berarti saya adalah orang yang berpengalaman dengan cinta. Tapi saya termasuk orang yang awam kalau bicara tentang topik yang satu ini. Proses mengenal cinta sebenarnya sudah dimulai ketika kita masih duduk di bangku sekolah. Saat-saat kita suka dengan teman sekelas, kakak kelas  atau bahkan guru kita sendiri. Rasa suka seperti itu biasanya dikenal dengan nama cinta monyet. Saya akan bercerita tentang pengalaman cinta monyet saya saat duduk di bangku TK dan SD, saya tidak menceritakan pengalaman cinta monyet saat SMP dan SMA karena akan terlalu panjang dan membosankan untuk diceritakan, sedangkan pengalaman kuliah, masih menjadi hal yang misterius.
Pertama kali saya “jatuh cinta” saat saya berumur 5 tahun, mungkin saat itu saya masih TK nol besar. Waktu itu saya menyukai temen sekelas saya sebut saja namanya Doni. Sebenarnya anaknya biasa saja, tapi karena masih kecil dan kecentilan temen main juga bisa dijadiin pacar, setiap ditanya orang “Ajeng, pacarnya siapa?” dengan polosnya saya bilang “Doni”. Padahal kapan jadiannya saya juga tidak tahu. Tapi menurut saya  kurang kerjaan sekali orang-orang dewasa yang bertanya dengan anak TK apakah dia sudah punya pacar atau belum, tapi anak TK nya juga terlalu lugu, mau saja dikerjain orang tua.
Setelah lulus TK  saya naik pangkat menjadi anak SD. Saya mengalami cinta monyet lagi, saya suka dengan teman sekelas sama, panggil saja Andi. Saya ingat ketika duduk di bangku kelas 4 SD, saat itu sedang booming boyband asal Irlandia Westlife. Saya adalah salah satu penggemar berat Westlife. Umur segitu sudah hapal lagu-lagu Westlife yang semuanya berbahasa inggris adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk saya. Orang tua saya juga sering membelikan kaset dan VCD karaokenya, karena saat itu orang Indonesia lebih akrab dengan kaset daripada CD. Saya juga koleksi poster-poster westlife dan foto semua personelnya ada Shane, Bryan, Kian, mark, Nick. Maaf saya mulai ngelantur.
Ternyata si Andi itu juga salah satu fans beras Westlife dan alhasil kita selalu bicara tentang westlife dalam setiap kesempatan, lagu ini, lagu itu. Konser ini, konser itu, dan kita selalu menyanyikan lagu-lagu westlife dengan fasih, memang terkesan norak tapi kalau saya mulai mengingat kembali kejadian itu bisa membuat saya tertawa sendiri. Setiap pulang sekolah saya tidak pernah dijemput, alhasil saya selalu naik ojek, sampai-sampai tukang ojek di sekitar sekolah saya kenal dengan muka saya dan selalu mengatakan “ojek kah ding?”. Tidak berbeda dengan saya Andi juga selalu pulang naik ojek. Saya rasa alam semesta sedang berkonspirasi untuk mempersatukan kami dalam kebiasaan yang sama.
Pernah suatu hari saat hujan deras saya dan Andi yang juga selalu naik ojek itu hujan-hujanan untuk mencari ojek, karena hujan deras jadi untuk cari tukang ojek saat itu sangat sulit. Tapi syukurlah ada satu tukang ojek yang bersedia kami ajak hujan-hujanan, mungkin dia tidak mau menolak rejeki, jadinya kami naik ojek bersama daripada tidak bisa pulang karena tidak ada ojek yang lewat satupun di sekitar situ. Diperjalanan kami ngobrol dan bercanda bersama. Saat itu saya berpikir kalau sore itu adalah moment paling romantis yang pernah saya dapatkan bersama Andi. Sekarang saya menyadari bahwa pikiran seperti itu terlalu berlebihan bagi anak kelas 4 SD. Tapi sebenarnya hal itu tidak seromantis seperti yang dibayangkan, karena saat itu yang ada di atas motor yang sedang menerjang hujan adalah saya, Andi dan tukang ojek.
Saya menyukai Andi sampai kelas 6 SD. Saat menjelang kelulusan saya berpikir kalau kami lulus maka kami tidak akan satu sekolah lagi. Kalau diingat sekarang sepertinya dulu saya terlalu banyak menonton drama asia yang isinya berkisah tentang seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang saling suka dan selalu bermain bersama, kemudian menuliskan nama mereka di sebuah pohon diatas bukit. Ketika mereka akan berpisah mereka berjanji akan bertemu dipohon itu ketika mereka sudah dewasa. Tapi itu hanya sebuah drama, tidak ada dalam dunia nyata, selain itu, dimana saya bisa menemukan bukit dan pohon besar ditengah kota? Benar,  sejak lulus SD sampai sekarang saya belum pernah bertemu dengan cinta monyet saya. Mungkin kalau bertemu nanti saya akan mengatakan, “Andy, dulu aku pernah suka sama kamu loo” trus nyengir deh! :D

Diluar kisah: 
Awalnya cerita ‘cinta monyet’ saya cuma buat tugas kampus, tapi karena udah lama ga posting yaaa akhirnya saya putuskan untuk di copas ke blog aja. Saya juga ngerasa terlalu mikir pendek, ga kepikiran gimana jadinya kalo  mas-mas yang ada dicerita itu tiba-tiba menghubungi saya dan bilang “kayaknya itu aku deeh” mungkin saat hal itu kejadian saya langsung pake jurus menghilangnya ninja Hatori.
Nama dan pelakunya juga saya samarkan, kan malu kalo saya sebutin langsung *merona*, karena ini awalnya saya bikin untuk tugas Studi Independen jadi semua ukuran dan lain-lain saya bikin sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang udah ditentuin sama dosen saya. Bahasa yang saya pake juga agak baku, ya maklumlah, namanya juga tugas.
Ehm, saya juga lagi bikin lanjutan Cinta MOnyet-Monyetan part 2 nih. yaah sebenernya ga jauh beda sama cerita sebelumnya, maksudnya sama-sama ga penting. Tapi itung-itung buat ngisi waktu dan nambahin postingan blog laah. Saya juga ga ngoyo untuk ngerjainnya, menyesuaikan dengan mood aja. :D Kemungkinan terburuk: ada yang ngerasa jadi tokoh diatas.. ooh!! I hope he don't read this story!!       

(ga ada yang bisa dibanggain, tapi ada niat berbagi)                                                            
_salam ngoceh_





Kamis, 28 Oktober 2010

Pasar Terapung,Banjarmasin Punya Boi!! :)

Suasana kost-kost an tempat saya menulis saat ini terasa lumayan sepi, ga seperti biasanya yang selalu ramai dengan becandaan yang ga pernah mati karena disini selalu ada tawa (*dengan mata berkaca-kaca*). Hal ini mungkin karena sekarang lagi musim ujian tengah semester dan anak-anak kost lagi pada tutup pintu untuk belajar (sebenernya saya ga yakin juga sih mereka lagi belajar atau malah lagi nonton tv). Ga kayak saya yang malah sibuk berkutat dengan posting di blog (bukannya malah belajar). 
Foto saya dan keluarga di Pasar Terapung :))
Ga tau kenapa  saat suasana lagi sepi kayak gini saya malah kepikiran kampung halaman tempat saya dibesarkan. Sejak saya masih kecil dan belum sekolah saya tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ayah saya yang bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit dimutasi ke Kalimantan Selatan sejak saya berusia 5 tahun. Banjarmasin yang memiliki julukan sebagai kota seribu sungai memiliki keindahan alam dan tempat wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, salah satunya adalah Pasar Terapung. 
Sampai saat ini yang saya tahu pasar terapung adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Pasar terapung di Banjarmasin itu ada di dua lokasi, ada yang di Pasar Terapung Kuin dan ada yang di Lok Baintan, tapi masih di sungai Martapura juga. Dikatakan pasar terapung karena transaksi jual beli dilakukan disungai dengan menggunakan kelotok, jadi pedagang dan pembeli akan saling merapatkan kelotoknya untuk bertransaksi (kelotok itu kapal motor). 
Pedagang disana juga masih melakukan barter untuk bertukar barang dagangan antar pedagang. Selain di Indonesia negara lain yang memiliki tempat seperti pasar terapung adalah Thailand (itu juga buatan). Keunikan lain yang hanya dimiliki pasar terapung adalah pasar itu hanya ada di pagi hari, jadi kalau lewat jam 9 pagi pasar sudah sepi, alhasil kita berangkat kesana setelah subuh, karena kalau udah agak siang pedagang yang berjualan disana membawa barang dagangannya ke darat (pasar tradisional biasa). 
Saya ingat setiap kali saya datang ke pasar terapung saya pasti mengajak keluarga dan saudara saya yang datang dari luar kota. Reaksi mereka saat tahu kalau disana kita akan naik perahu motor atau kelotok terlihat ketakutan. Khususnya bude dan mbak-mbak saya (secara di pulau jawa dan sumatra kan ga ada hehe). 
Di pasar terapung itu kita bisa liat banyak hal lo,, yang di pinggir-pinggir sungai banyak rumah penduduk dan salah satu kebiasaan masyarakat setempat adalah mandi di sungai, jadi pada pagi hari kita bisa melihat mereka beraktivitas deh ( jangan mikir porno). 
Kalau laper kita bisa makan diatas kelotok juga, karena disana ada yg berjualan soto banjar, nasi sop dan rawon. Jadi kelotok kita akan merapat di kelotok pedagang makanan itu. Saya punya langganan soto banjar di pasar terapung namanya Tatamba Lapar, kalau dalam bahasa banjar tatamba lapar itu artinya obat laper, jadi buat kamu yang dateng ke Pasar Terapung makan aja di Tatamba Lapar (sekalian promosi). Tapi ada juga kok selain Tatamba Lapar, cuma mungkin saya ga pernah nyoba yang lain aja, jadi ga tau gimana perbandingan rasanya (ga ada maksud mematikan pasaran).
Pasar terapung juga terkenal dikalangan wisatawan domestik maupun mancanegara, ga jarang setiap kita kesana banyak turis yang berkunjung juga, sambil foto-foto gitu karena emang unik banget dan ga ditemukan di daerah lain di Indonesia. ga jauh dari pasar terapung ada juga tempat wisata yang ga kalah unik, namanya Pulau Kembang. Itu kayak sejenis pulau yang isinya monyet semua, saya kurang tahu juga gimana sejarahnya tu pulau isinya bekantan semua (bekantan itu monyet khas kalimantan yang idungnya mblesek) tapi yang pasti banyak orang yang dateng kesana untuk liat bekantan yang lari,lompat dan mintain makanan dari para pengunjung. Selain itu disana ada kuil yang menjadi mitos bagi masyarakat setempat untuk meminta sesuatu. Jujur saya paling takut ke sana, seumur-umur kalau saya jalan-jalan ke pasar terapung mampir ke Pulau kembangnya cuma sekali doang, itu juga kalo ga karena temen saya yang ngancem akan ninggalin saya sendirian di kelotok kalo saya ga ikut turun.
Pasar Terapung hanyalah salah satu dari sekian banyak tempat wisata di Banjarmasin, sayangnya saat ini pedagang yang berjualan di Pasar terapung mulai sepi, pedagang yang berjualan juga rata-rata orang yang sudah berumur. Kurangnya minat generasi muda untuk ikut berjualan di pasar terapung menjadi salah satu alasan sepinya pasar terapung, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya Pasar terapung terlihat lebih ramai daripada sekarang, seharusnya ada kesadaran anak-anak muda setempat untuk melestarikan salah satu kebudayaan daerah ini. 
Pasar terapung juga pernah menjadi ikon di sebuah televisi swasta. Kalau kamu pernah liat di RCTI ada seorang ibu yang mengacungkan jempolnya ke kamera dan menunjukkan senyum termanisnya (tapi saya lihat sekarang udah ga ada lagi). Saya juga berharap pemerintah daerah Kalimantan Selatan juga lebih memperhatikan tempat wisata yang satu ini, sayang kalau tradisi ini punah, karena kita ga akan bisa mendapatkannya di daerah lain, cuma ada di Banjarmasin.
Buat kamu yang ke Banjarmasin rasanya belum afdol kalo belum berkunjung ke Pasar Terapung, panorama dan keunikannya ga akan kamu temukan di daerah lain (agak mendramatisasi). Selain tempat wisata ini masih banyak juga tempat wisata lain yang bisa kamu kunjungi.
Pasar terapung cuma ada di Banjarmasin boi! (*sambil tersenyum bangga*)


(ada niat berbangga dirii dan berbagi untuk mengenalkan salah satu budaya negeri)

_salam ngoceh_

Selasa, 26 Oktober 2010

Penyakit MALES (Ngerjain Tugas)


Masalah saya sejak masih sekolah sampe sekarang masih sekolah adalah malas mengerjakan tugas. Sejak berstatus menjadi pelajar sampe sekarang jadi mahasiswa, dari yang namanya Pekerjaan rumah (PR) sampe tugas kuliah ,semuanya sama, hanya satu kata MALES. Padahal udah tahu kalau tugas itu ga sulit dan kadang malah menganggap tugas itu gampang, tapi tetep aja malesnya ga bisa ilang.
Apakah itu menjadi masalah semua pelajar dan mahasiswa seperti saya? Hmm saya rasa tergantung masing-masing deh, ada orang yang berpikiran kalau tugas itu semakin cepat dikerjakan maka semakin baik, tapi ada juga orang yang berpikiran nanti-nanti saja mengerjakan tugas, toh, ngumpulnya masih lama (saya banget itu).
Nah, buat para pelajar dan mahasiswa sebaiknya mengikutip saran yang pertama aja. Karena kalau kita mengerjakan tugas lebih cepat maka kita ga akan keburu-buru, bisa mencicil tugas sehingga ga harus mengeluarkan jurus Sistem Kebut Semalam (SKS) pada malam sebelum pengumpulan. Nah kalo tugasnya sedikit sih ga masalah, tapi kalau tugasnya banyak bisa berabe dong. Kalau tugas kuliah kayak bikin makalah, bikin proposal, bikin paper gitu kalau bisa dikerjakan dulu aja deh, jangan pas malem sebelum ngumpul baru ngerjainnya. Belum lagi ngeditnya, ngeprintnya, kan lama.
Namun, beberapa orang ada yang berpendapat bahwa kalau kita mengerjakan tugas di detik-detik terakhir maka otak kita akan bekerja lebih cepat, jadi bisa menjawab dengan cepat juga. Ga perlu terlalu banyak berpikir, karena saat kita dikejar waktu, adrenalin kita naik. Jadi pekerjaan yang tidak mungkin jadi mungkin dilakukan dengan cepat dan tepat (kadang terjadi pada saya, bukan kadang tapi sering).
Saya pernah punya pengalaman kayak gitu, sejak SD sejujurnya saya adalah anak yang agak malas mengerjakan PR. Padahal PR itu dikasih 1 minggu sebelumnya tapi parahnya saya akan mengerjakan PR itu pagi hari saat akan dikumpul (jangan dicontoh) kalau sudah begitu mama saya akan marah dan pasang muka sangar sedangkan mbak saya akan manyun didekat pintu nungguin saya ngerjain PR, padahal udah pada mau berangkat.
Jeleknya lagi, hal kayak  gitu juga ga berhenti di SD, tapi berlanjut di SMP, ngerjain tugas juga gitu tuh, tapi kali ini lebih canggih, karena udah gede jadi lebih kreatif, pagi-pagi dateng ke sekolah dan nyontek sama temen deh, kemajuan saya saat itu sangat signifikan kan!
Tapi sejak duduk di bangku SMA, saya sudah mulai meniggalkan kebiasaan buruk itu, yaa better laah dibandingkan SD dan SMP, ehm, malah kadang saya yang sering dicontekin (boleh sombong ga nih?). Tapi memang penyakit malas mengerjakan tugas itu sangat sulit dimusnahkan, kebayang ga sih pernah suatu hari saya dapet tugas makalah dan saya bersikeras akan mengerjakannya saat malam sebelum pengumpulan, tapi malam itu saya malah ketiduran dan tugas saya jadi keteteran, alhasil saya dateng terlambat dan apesnya tugas saya ga diterima coba?? Aiiss.. kesel banget, bukan malah kesel sama gurunya, saya malah kesel sama diri sendiri. Kenapa ga ngerjain dari kemaren? Kenapa selalu menunda-nunda pekerjaan? Padahal tugas ini ga susah-susah banget, dan saya yakin bisa ngerjain lebih baik lagi. Sejak saat itu saya bersikeras jadi anak rajin.
Ternyata komitmen saya untuk mengerjakan tugas lebih cepat itu ga bertahan sampe kuliah. Sekarang saya masih suka males-malesan ngerjain tugas, kayak sekarang nih, harusnya saya bisa mengerjakan tugas paper komunikasi politik, dasar-dasar penulisan dan studi independent tapi saya malah memilih untuk posting di blog, padahal kan nulis di blog bisa dilakukan kapan saja (plis banget jangan ditiru).
Lakukan yang harusnya kamu lakukan dulu, dahulukan yang lebih penting. Pilih skala prioritas, karena tugas kita sebagai pelajar dan mahasiswa sekarang adalah belajar jadi kita harus kerjakan tugas kita. Lakukan yang terbaik, apalagi buat kamu yang kuliah dan sekolah di luar kota, jauh dari orang tua. Tanggung jawab yang kita emban itu lebih berat, kita harus nunjukin kalau kita belajar dengan serius. Pikirin lagi biaya yang dikeluarin orang tua untuk nyekolahin kita jauh-jauh begini. Pikirin sampe segitu deh, pasti kamu akan lebih sadar.

(ga ada niat untuk berbangga diri, tapi hanya berniat untuk berbagi)

_salam ngoceh_



Minggu, 24 Oktober 2010

Jenuh dan Introspeksi

Aku ga tau kenapa hati ini ga nyaman dengan raga yang menaunginya. Pikiranku ga pernah fokus dan akhir-akhir ini susah untuk konsentrasi. Aku merasa kepercayaan diriku sedang jatuh, otakku sedang beku, badan ini juga terasa lelah dengan segala aktivitas yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tidak ada kegiatan yang berarti kecuali pulang pergi kuliah. Dada ini juga sering sesak dan selalu membutuhkan inhaler sanbutamol untuk melancarkan saluran pernapasan. Hatiku sedang kacau dengan segala kejenuhan dan masalah perasaan yang aku hadapi saat ini. 
Patah hati karena disakiti seseorang yang pernah memberikan sedikit kebahagiaan  untuk mengenal kata “cinta” walaupun waktunya terasa sangat  singkat, namun sulit untuk melupakannya. Rasa sayangku terhadap sahabat yang mencintai sahabatku yang lain. Merasa bersalah karena berada dalam posisi yang tidak seharusnya, munafik untuk bersedia menjadi tempat sampah baginya untuk mencurahkan segala perasaannya terhadap orang yang sebenarnya juga aku sayangi. Menyukai seseorang yang tidak pernah peka dengan sinyal-sinyal yang aku berikan padanya untuk mengatakan “aku suka padamu” atau “aku tertarik padamu” dan selalu ingin mengatakan “aku cemburu” saat dia menceritakan wanita yang dia kagumi di organisasi yang ia ikuti. Hati ini seakan ingin menjerit dengan segala kelelahan hati yang aku rasakan. Rasanya ingin teriak, melempar barang dan membanting pintu untuk melampiaskan segala yang ada di hati. Ingin berada dalam moment untuk mengatakan  “Aku mencintaimu, aku kan setia menunggumu” seperti dalam sinetron di televisi,tapi kepada siapa? cinta ini bagaikan cinta yang tak bertuan. Tidak dapat dilampiaskan, tidak dapat diungkapkan dan tidak dapat diwujudkan. Hanya dapat disimpan dalam hati dan pikiran. Sajaknya selalu terukir dalam pohon cinta yang kering tanpa daun dan bunga, rantingnya pun rapuh dan batangnya mulai lapuk karena dimakan usia. Tidak ada air dan cahaya matahari yang dapat memberikan energy dan kekuatan baginya untuk bahagia.
Kadang aku berpikir rasa kesal dan ketidaknyamanan yang aku rasakan ini juga terjadi karena kini aku merasa jauh dari Tuhan. Aku mulai sering mengabaikan panggilannya, aku tidak hanya melaksanakan perintahNya tapi juga mulai penasaran dan mencoba untuk melaksanakan laranganNya. Lidahku terasa kelu untuk mengucapkan pujian-pujian untukNya. Dalam heningnya malam, mata ini selalu terpejam dan enggan membuka diri untuk dibasuh dan bersujud padaNya, Bibir ini malas untuk membaca dan melafalkan kitab suci Al-qur’an. Aku seperti berlari menjauhiNya. Ampuni aku Tuhan.
Kuliah yang kujalani juga mulai terasa berantakan, aku tidak pernah belajar, kecuali kalau ada tugas, itu juga dilakukan dengan hati terpaksa. Buku yang kubeli tidak pernah kubaca. Aku selalu berkutat dengan hal-hal yang tidak penting. Salah satunya adalah tidur, sampai teman-temanku memberiku gelar si muka bantal. Kerjaanku hanya menonton tv, tidur, kuliah. Itu adalah pekerjaan rutin yang aku lakukan setiap hari. Aku merasa seperti sampah masyarakat yang hanya memenuhi bumi ini. Aku merasa bukan orang yang berbakat, kreatif dan bertalenta. Aku merasa Tuhan melahirkanku ke dunia hanya untuk menyenangkan hati orang tuaku karena dikaruniai seorang anak perempuan. Aku tidak merasa berguna untuk diriku sendiri. Saat ini aku merasa berada di titik kejenuhan. Aku jenuh dengan segala aktivitasku yang terkesan monoton dan itu-itu saja. Aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda, aku ingin mengenali diriku, aku ingin tau apa kelebihanku, atau aku memang orang yang dilahirkan tanpa kelebihan apapun?
Aku yakin tidak hanya aku yang pernah merasakan hal seperti ini, masih banyak orang diluar sana yang merasakan hal demikian dengan permasalahan hidup yang berbeda. Satu hal yang bisa kubagi adalah jangan pernah merasa bahwa kita adalah orang paling malang didunia ini,  kita seharusnya merasa beruntung karena masih banyak yang bisa kita syukuri dalam hidup ini, kalau tidak beruntung kalian tidak akan bisa browsing dan membaca blog ini. Alihkan semua permasalahan yang kita hadapi kepada hal yang berguna. Jalani apa yang ada di hadapan kita dengan pikiran positif, hidup ini hanya sekali, jadi nikmatilah. Menertawakan kesalahan yang pernah kita lakukan adalah salah satu bentuk suatu kedewasaan, kekonyolan kita tentang sesuatu yang tidak pernah diketahui sebelumnya akan lebih baik daripada senewen memikirkan kekonyolan itu. Cinta itu tidak untuk dicari, tapi untuk dibagi, semakin banyak kamu membagi cintamu, semakin banyak pula cinta yang datang padamu. 

(ga ada niat untuk berbangga diri, tapi hanya berniat untuk berbagi)

_salam ngoceh_



PDI (Penurunan Daya Ingat)

Ada yang mengatakan bahwa kecerdasan seseorang bisa dinilai dari ingatannya dan ketepatan dalam mengingat sesuatu. Kalau memang hal itu benar berarti saya bukan salah satu dari orang-orang yang cerdas didunia ini, karena ingatan saya sangat payah.
Apakah kesulitan untuk mengingat sesuatu ini salah satunya karena akibat dari makanan yang kita makan? kita tahu bahwa makanan yang kita makan sekarang jarang sekali ada yang sehat. Kecuali anda andalah orang yang sangat konsen dengan kesehatan dan niat banget untuk bisa hidup sehat dengan mengonsumsi makanan-makanan tertentu saja, tapi itu bukan saya.
Saya yang tipenya pemakan segala yang halal tentunya dan tidak pemilih dalam hal makanan, tapi saya akui karena tidak ada batasan yang saya terapkan semuanya malah tidak terkontrol. Makan apa saja yang saya rasa enak dan halal, tanpa memperdulikan kebersihan dan kandungan bahan kimia di dalamnya, contohnya saja mie instan. Sebagai anak kost mie instan adalah makanan wajib yang harus saya beli setiap bulan, karena kemasannya yang praktis dan cara memasak yang tidak ribet membuat saya lebih tertarik untuk membeli mie instan. Selain itu karena saya ga bisa masak, jadi mie instan bisa menjadi alternatif paling favorit bagi saya. Padahal saya tahu kandungan didalam mie goreng itu juga tidak baik apabila dikonsumsi secara terus-menerus, semua yang instan itu pasti ada "apa-apanya". Sebenarnya tidak hanya mie instan tapi makanan yang tidak instan juga banyak yang menggunakan bahan pengawet yang tinggi dengan bumbu-bumbu penyedap yang  dicampurkan ke dalam makanan kita, sehingga menyebabkan menurunnya daya ingat seseorang. Karena itu di zaman sekarang ibu-ibu muda yang konsen dengan perkembangan otak anaknya akan lebih me meinten penggunaan bahan pengawet dalam makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka.
Kepayahan daya ingat saya kadang sangat menyulitkan saya dalam belajar, tentu saja karena daya ingat yang buruk bisa menghambat prestasi kita di kampus (sebenernya ga berprestasi banget sih). Misalnya saat presentasi kadang saya lupa apa yang akan saya bicarakan didepan kelas, padahal saya sudah berlatih sehari semalam (padahal lupa karena gugup), kesulitan mengingat akan sangat mengganggu saat ujian, kebayang kan saat kita sudah belajar mati-matian dengan Sistem Kebut Semalam alias SKS , besoknya apa yang kita baca jadi lupa semua, kalau sudah begitu serahkan semuanya sama Tuhan (pasrah).
Akibat yang paling fatal adalah ketika saya sulit mengingat nama orang yang baru saya kenal. Baru beberapa hari tidak bertemu, sekali ketemu saya akan lupa namanya siapa, sampai saya berpikir janga-jangan urat saraf nama di otak saya udah pada putus. Tidak jarang kalau ketemu teman di tempat umum saya seperti orang sombong yang kebingungan dengan orang yang menyapa saya, disaat-saat seperti itu senjata paling ampuh adalah senyum dan balik menyapa. Misal "Eh, Ajengg!!! apa kabaar??? sama siapa say??" dengan muka bego saya akan jawab "eh, Hay!! baik2, iniii sama temeen,, kamu sama siapaa???" dan terjadilah obrolan pendek, nah dari situ saya akan mulai mengingat siapa dia, sukur-sukur inget, tapi kalau nggak yaa kan ga lucu kalo saya tanya "Maaf, siapa yaa??". kalau udah gitu, temen yang lagi bareng sama saya akan tanya "Siapa jeng??" dan aku akan jawab "temen, tapi aku lupa siapa". gubrak!!
Saya rasa hal itu ga hanya terjadi sama saya, wajar dan manusiawi banget kalau kita lupa sama orang yang kita kenal, tapi kalo kita udah tahu tanda-tandanya pasti akan inget sendiri *berusahamembeladiri*. Tapi ga wajar juga sih kalau hal ini terjadi terus menerus *mengakui*.
Pengalaman lain yang saya rasakan adalah saat nonton tv, saat menonton acara tv saya sering memindah-mindah chanel kalau sedang iklan, setelah saya pindah-pindah saya akan lupa chanel apa yang di awal tadi saya tonton (menyedihkan). Sampai sekarang saya juga tidak hapal nomer hp ibu dan adek saya, padahal mereka sudah lama pakai nomer itu (parah!).
Selain makanan adakah hal lain yang bisa menyebabkan menurunnya daya ingat seseorang? Ada yang mengatakan kebanyakan menonton film yang tidak seharusnya ditonton juga bisa menjadi penyebab menurunnya daya ingat. Tapi saya ga kok, sumpah! Bohong kalo saya bilang saya tidak pernah nonton, pernah tapi bukan penonton setia. Lebih baik nonton sapi makan rumput daripada nonton film begituan, ga ada bedanya juga, kan sama-sama seksi.
Kurang tidur juga bisa menyebabkan menurunnya daya ingat, karena kurang tidur, otak kita jadi kurang istirahat dan akibatnya kita jadi sulit untuk berkonsentrasi untuk melakukan dan mengingat sesuatu. Hmm,, saya rasa itu juga penyebab yang terjadi pada saya, karena jam tidur saya yang kurang menyebabkan otak saya malas bekerja dan beramal *loh*. Keseringan saya tidur diatas jam 12 malam menyebabkan saya kurang tidur dan saat kuliah keesokan harinya jadi kurang konsentrasi. 
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi penurunan daya ingat atau disingkat PDI adalah dengan mengonsumsi suplemen makanan, zaman sekarang banyak suplemen makanan yang dijual bebas di apotek ataupun melalui MLM yang salah satu khasiatnya adalah mengatasi penurunan daya ingat, tapi ingat jangan beli sembarang obat, semuanya harus memiliki izin dan sudah terbukti khasiatnya, karena hal itu juga yang saya lakukan. Mengasah daya ingat juga bisa dilakukan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan kecil untuk mengisi waktu luang, seprti mengisi TTS (Teka-Teki Silang), pekerjaan mengasah otak yang sangat murah, hanya dengan Rp.2000,00 kita bisa mngesah otak, mengisi kotak-kotak kosong dengan jawaban yang tepat, selain itu TTS juga bisa menambah pengetahuan kita loo, keren kan! (hiperbola). Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengingat nomer telepon teman-teman dan saudara kita melalui phonebook hp. Jangan seperti saya, nomer hp ibu dan adek saya aja lupa (Zzzz). Sebagai orang muda yang memiliki ingatan yang payah, saya juga mengonsumsi suplemen makanan, dan kadang melakukan hal-hal diatas, paling tidak untuk memperkecil kemungkinan pikun diusia dini (amit-amit jabang bayii!!!), karena itu buat kamu yang merasa ingatannya baik, bersyukurlah karena banyak orang-orang diluar sana yang masih muda tapi udah sering lupa, contohnya saya.

(ga ada maksud untuk berbangga diri, tapi hanya berniat untuk berbagi)

_salam ngoceh_

Minggu, 17 Oktober 2010

Nonton Eat Pray Love :)


Hey,aku udah nonton film Eat Pray Love loo..sebenarnya alasan utama aku nonton karena syutingnya di Bali. Siapa sih yang ga bangga negaranya masuk film dan dikenal dunia internasional. Aktrisnya juga ga main-main, Julia Roberts boi! mantep ga tuh. Aku nontonnya bareng sama anak-anak kost, dan kita ambil midnight, sebenernya sih karena ga dapet tiket jam 7. haha daripada ga nonton.. 

Menurut aku, filmnya itu bagus, tapi agak membosankan atau karena kita nontonnya midnight jadi agak ngantuk yaa ga tau juga. aku suka sama karakter Liz yang mandiri dan selalu mau belajar sesuatu yang baru, saat dia berada di suatu tempat dia bisa beradaptasi dengan kebiasaan warga setempat. keputusannya untuk cuti dari pekerjaannya dan memilih untuk berlibur ke tempat-tempat yang diimpikannya, buat aku itu sangat menginspirasi. Belajar buadaya baru, mengenal orang-orang baru.Tokoh paling favorite buat aku yaitu Ketut Liyer, waahahah tu orang lucu banget, paling suka dialognya yang bilang "because Ketut have no teeth". *ngakak*. 
Aku mengakui kalau film ini sukses bikin orang ngiler, sumpah makanannya enak-enak banget boi! mulai dari spagheti, pizza dan teman-temannya, ngeliat Liz makan bikin pengen cepet-cepet kabur ke Pizza Hut. 
Bagian lain yang aku suka adalah waktu Lis ada di Italia. orang italia itu selalu menunjukkan ekspresinya dengan tangannya,, itu juga lucu boi!
Perjalanan religius Liz ke India juga seru banget, ketika dia melakukan hal-hal unik dan tidak biasa dalam hidupnya dan bertemu seorang pria Texas yang menyebalkan. Nah, yang paling aku suka yaaa waktu Liz ada di Bali. Film itu nunjukin bali tu bener-bener perfect, cantik, dengan kebudayaannya, viewnya,  Apalagi Kristin hakim disitu aktingnya oke banget, dengerin dia ngomong aja bisa bikin merinding, suaranya bijaksana banget! tapi Ketut Liyer tetep ga kalah OKE!! hehehe
semoga ada film-film hollywood selanjutnya yang syuting di Indonesia, kalo kayak gini kan bikin bangga!

_salam ngoceh_



Sabtu, 16 Oktober 2010

No action, nothing happen

Hari ini adalah hari yang berharga buat aku. Karena hari ini aku mendapatkan pengalaman yang berharga, belajar untuk menjadi orang yang ikhlas sama keadaan, ikhlas untuk menolong orang lain tanpa pamrih sedikitpun, Insya Allah. Aku ngerasa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, membantunya, walaupun aku ga kenal sama orang itu, aku merasa  jiwa sosialku sedang diuji, dan aku lulus dalam ujian pertama. Ga ada maksud untuk sombong.
No action nothing happen, aku percaya sama kata-kata itu. Kalau kita tidak berbuat apa-apa tapi hanya menunggu sesuatu itu terjadi, maka tidak akan terjadi. Semua perlu action, contoh kecilnya nih, misalnya saat dijalan kita liat ada orang kecelakaan, tapi saat itu kita cuma  ngeliatin orang yang lagi kesakitan tanpa melakukan apa-apa. Apa yang kita lakukan ga akan mengubah keadaan, karena yang harus kita lakukan adalah menolong orang itu, jangan nunggu orang lain untuk melakukannya. 
Hmm,, sekedar sharing, aku merasa cowok sekarang tu udah mulai ga gentle man. Aku punya pengalaman, saat itu aku lagi ada di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, nah kalo di bandara itu kalo kita mau naik pesawat kan harus naik bis dulu, waktu itu aku liat ada seorang nenek yang ga dapet tempat duduk, karena kursinya penuh semua, waktu itu aku juga ga dapet tempat duduk, jadi aku juga berdiri. Aku pikir bakal ada cowok yang mau kasih tempat duduknya buat nenek itu, tapi ternyata GA ADA!! mereka masih asyik sendiri aja, dengan gayanya yang pura-pura ga tau dan pura-pura ga liat gitu. Sampe akhirnya karena udah gedek banget, aku bilang sama seorang mas-mas yang duduknya ga jauh dari aku "Mas, tolong dong kasih tempat duduk buat neneknya". Dibilang gitu baru deh dia mau berdiri dan mempersilahkan tu nenek duduk. Gila! sejak saat itu aku baru nyadar kalo cowok gentle man itu sekarang jarang banget, bisa dibilang langka dan kalo ada emang harus dilestarikan. Hal itu ga terjadi cuma sekali, kemaren waktu aku naik kereta pramex ke Solo juga gitu, ada ibu-ibu yang bawaannya banyak, ga dapet tempat duduk dan ga ada satu pun cowok disitu yang nawarin tempat duduknya ke ibu itu. ckckckckck

Belajar dari hal kecil dalam kehidupan ini akan membawa sesuatu yang besar bagi kehidupan kita selanjutnya.

_salam ngoceh_
 



Jumat, 15 Oktober 2010

Kuliah, Jurusan, Konsentrasi

Buat kamu yang udah kuliah, pernah ga sih ngerasa salah masuk jurusan?? kalo enggak kayaknya kalian emang harus  bersyukur. Karena aku pernah merasakan hal itu, ngerasa salah masuk jurusan dan  ngerasa ga comfort sama jurusan yang aku pilih, karena sebenernya aku pengen masuk jurusan psikologi tapi nyemplungnya malah ke komunikasi, alhasil aku ga bener-bener menjalani kuliahku secara seksama.
Sebenernya keraguan ini pernah aku bilang sama orang tuaku waktu mudik kemarin, tapi orang tuaku ga setuju dan berpendapat aku bisa menjalaninya dengan baik karena Alhamdulillah IPK semester 1 bisa dibilang lumayan laah. Mereka bilang jalanin dulu aja, agak kecewa memang mendengarnya, tapi setelah agak bersitegang akhirnya aku mengiyakan kata-kata mereka, moga aja DeDi DoRes (Dengan Diiring Doa Restu) orang tuaku, hati ini bisa lebih mantep, lagian mereka yang bayarin aku kuliah, jadi aku manut aja. haha. Mereka juga membesarkan hatiku dengan bilang, kuliah itu hanya untuk cari ilmu, tapi ntar setelah kuliah terserah kamu mau kerja apa, apakah mau jadi wiraswasta atau apalah itu, gitu katanya.
Pas semester 3 ini aku mulai bingung lagi nentuin konsentrasi yang aku pilih. Antara broadcasting, manajemen media, jurnalistik atau PR. Aku pun mulai menganalisa satu persatu, berusaha menyesuaikan minat dan bakat yang aku punya.
Sejak awal aku udah mem blacklist PR, karena sama sekali ga ada minta untuk jadi PR, ga pinter ngomong. Kalo broadcasting hmm,, sejujurnya aku suka nonton film, jadi sedikit banyak aku juga pengen tau gimana sih proses pembuatan film itu, ada rasa keingintahuan yang kuat  tentang hal itu. Tapi sayangnya aku ga aktif dikampus, aku juga ga ngikutin UKM tentang film, sayang banget ya.tapi gimana lagi, ngerasa ga kompeten aja gitu, broadcasting juga ga mululu tentang film, pokoknya dia mempelajari segala hal yang berbau penyiaran, apakah itu jadi penyiar, news presenter, dsb. Sebenernya sempet dilema banget. Tapi ya sudahlah. Oke, yang ketiga Jurnalistik, waktu key in aku udah ambil konsentrasi ini, tapi pada akhirnya hatiku mulai plin plan, dan aku pindah kelain hati, akungerasa kurang mantep aja. karena kalau Jurnalistik pasti akan konsen banget untuk nulis, nulis dan nulis. Ga kebayang, karena sampai detik ini aku nulis hanya berdasarkan mood aja. Aku juga orangnya kurang keritis, ga terlalu suka beradu argumen dan lebih banyak diam. Ya, aku emang pendiam, haha.
Pada akhirnya pilihanku jatuh pada konsentrasi manajemen media, masih ga yakin, sampe sekarang pun aku kurang yakin sama pilihanku. Ya, aku akui aku memang orang yang plin plan (jangan ditiru!) tapi ya sudahlah jalanin aja yang ada, mungkin emang ini jalan yang udah dikasih Tuhan sama aku. Sekarang yang harus dilakukan adalah menjalani apa yang didepan mata, dan memberikan yang terbaik untuk semuanya.
Nah buat kamu yang mau kuliah dan lagi nentuin jurusan yang bakal kamu pilih ntar, aku saranin supaya mantepin hatimu, ga ada salahnya banyak tanya sama yang lebih pengalaman, banyak browsing, dan baca buku biar jadi bahan referensi.  Kalo perlu sholat istikhoroh dulu malah lebih bagus.. hehe 

_salam ngoceh_

First Post


hey! postingan pertama, kenalan dulu..
Namaku ajeng, saat ini aku tercatat sebagai mahasiswi di sebuah Universitas swasta di Yogyakarta. aku kuliah di jurusan komunikasi dan aku adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. sebenarnya bikin blog ini ga direncanain banget, tiba-tiba masuk ke blogspot dan jadilah, ga tau juga ntar bakal nulis apa, atau malah ini postingan pertama dan terakhir, wallahualam..
Dalam blog ini aku bakal posting tentang segala hal yang ga penting, pengalamanku, hidupku, perasaanku akan  kutumpahkan disini *lebay*. sebenarnya aku sama sekali ga punya bakat nulis, bakat untuk cerita aja ga ada, apalagi bakat nyanyi Zzzzzz.
O iya, aku suka The beatles, karena mereka legend. aku juga suka sama lady gaga, karena dengan gayanya yang Freak dia nunjukin kalo dia tu unik. 
oke, that's enough sekian tentang aku, walaupun ga banyak, tapi kurasa itu cukup. 
oh, satu hal lagi butuh keberanian juga untuk bikin blog ga jelas kayak gini.. :D

Postingan Lebih Baru Beranda

 

Followers

 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger